Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
It's my blog: Takdir Yang Hilang
Annyeong Haseo ... :)

Kamis, 04 Agustus 2011

Takdir Yang Hilang

Dingin ! Yep, itulah sebutan buat hari ini. Tapi nggak buat cewek satu ini yang bernama ROSELI CLAROTE FIRIDA MELINA, biasa dipanggil RO.
Seperti kebiasaan Ro, bangun tidur langsung ngacir ke kamar mandi, seakan tak peduli dingin yang mencekam. Setelah mandi, Ro berpamitan pada mama nya buat pergi ke sekolah.
" ma, Ro berangkat ya "
" lho ? nggak sarapan dulu nak ? "
" nggak usah ma, Ro belum laper. Ntar kalau laper kan bisa jajan di kantin. Daahh mama "
" anak itu, masih jam segini udah masuk sekolah " dengus mama nya

                                                                    ~0~0~0~

Sekolah masih begitu sunyi. Ro merasa bosan jika harus berdiam diri. Ia pun tak kehabisan akal, dia pergi ke lapangan basket buat maen basket. Yep ! memang Ro suka banget yang namanya OLAHRAGA, apalagi kalau basket dan sepak bola.
Satu persatu bola basket dia masukkan ke dalam ring dengan mulus. Tanpa ia sadari, sepasang mata telah mengamatinya dari tadi.
Tak terasa waktu berlalu. Satu persatu siswa - siswi berdatangan untuk menuntut ilmu. Tiba - tiba ...
" Ro ? " panggil DEBORA EVIYA WUSONO, sahabatnya.
" heem ? " yang dipanggil malah asik memasukkan bola kedalam ring.
" ih ! nggak asik banget sih ! "
" apa ? " akhirnya Ro menoleh ke arah Evi.
" eh, lo tau gak ? ada murid baru lho ! laki katanya, cakep "
" nggak. trus kenapa ? hubungannya sama gue apa ? "
" ah ! lo itu. gue kan cuma ngasih info "
" info apaan ? ga butuh gue "
Memang, Ro nggak begitu tertarik sama yang namanya LAKI - LAKI. Pikirnya, daripada ribet ngurusin laki - laki, mending olahraga biar sehat. Toh nggak ada untungnya juga.
Evi pun telah mengetahui sifat Ro sejak SMP. Makannya, dia lebih memilih diam daripada ntar meletus perang saudara.
" udah ah ! masuk yuk ! " ajak Ro
" ayok "

                                                                        ~0~0~0~

Keadaan di kelas masih rame seperti PASAR. Ro langsung menuju tempat duduknya. Tak lama, Pak Iwan datang.
" anak - anak, hari ini kelas kita kedatangan penghuni baru. Silahkan masuk "
Masuklah anak laki - laki yang seketika itu juga membuat mata semua anak perempuan terbelalak.
" silahkan perkenalkan dirimu " kata Pak Iwan
" hay guys ! nama ku YERA BEXSA GEQUITO FANDHI. Semoga kalian senang dengan kehadiran saya "
Sunyii. Hanya itu yang bisa mencerminkan keadaan kelas. Semua mata memandang takjub atas pemandangan yang langka ini.
" nah, Yera, kau duduk di sebelah Ro " kata Pak Iwan sambil menunjuk bangku yang kosong.
Tanpa babibu, Yera langsung mengambil tempat. Sementara itu ..
" ish ! ngapain juga pake duduk di sebelah gue. kayak kagak ada tempat yang lain aja " gumam Ro.
" baik anak - anak, kita lanjutkan pelajaran Kimia "

                                                                           ~0~0~0~

Kringgg ... Istirahat tlah tiba.
Semua anak bergegas keluar kelas, seperti halnya Ro. Dia berpikiran, daripada di kelas sama makhluk tak bernyawa itu, mending gue ke lapangan aja.
Di lapangan, Ro bermain sepak bola. Tapi ...
" dukk ! "
" auu ! "
" eh ! sorry, sorry. Gue gak sengaja. Maaf ! "
Ternyata bola yang ditendang Ro mengenai wajah seseorang.
" oh, nggak papa kok " katanya yang tidak lain adalah Yera dengan tersenyum.
" bukk " setelah berkata seperti itu, Yera pun pingsan.

                                                                                 ~0~0~0~

Yera mulai membuka matanya. Di sebelahnya terbaring Ro dengan tangan yang dibuat alas. Yera baru menyadari bahwa, Ro ternyata sangat cantik.
Tak lama, Ro terbangun.
" lo udah baikan ? kok udah duduk sih ? seharusnya lo baringan aja " kata Ro panik.
" haha. Gue udah gakpapa kali " kata Yera berbohong. Padahal kepalanya masih terasa sakit.
" gue anter lo pulang ya ? "
" gak usah Ro, gue gak papa. suer ! "
" gak ada alesan ! pokoknya lo gue anter pulang "
" yaudah " kata Yera ngalah.

                                                                    ~0~0~0~

Di perjalanan pulang ...
" emm, kita belum kenalan kan ? kenalin nama gue Yera " katanya memecah keheningan.
" gue Roseli "
" hmm, seli.."
" eh, lo bilang apa tadi ? seli ? panggilan gue Ro. Nggak yang lain " potong Ro
" okey, okey. Ro "
Mendengar itu Ro tersenyum. Manis sekali.
" nah, udah sampe rumah lo tuh ! " kata Ro.
" o, iya ! yaudah gue pulang dulu. Makasih banyak udah ngantergue pulang "
" it's no problem "

                                                                  ~0~0~0~

Keesokan harinya di sekolah ...
" selamat pagi, Ro " sapa Yera.
" oh, pagi " balas Ro dengan senyuman manis.
" emm, lo udah baikan kan ? "
" seperti yang lo liat " kata Yera.
" oh, syukur deh. Jadi, gue udah ga punya urusan lagi sama lo "
" eh, kok gitu sih ? yaudah gue bakal ke lapangan lagi biar tuh bola kena gue lagi "
" hah ? lo mau muka lo itu kena tendangan gue lagi "
" iyep ! " kata Yera yakin.
" kenapa lo segitunya ? "
" karena gue pengen temenan sama lo "
Ro melihat ketulusan terpancar dari mata Yera.
" huff ! okay, we're friends "
" bener ? " tanya Yera tak percaya.
" yep " balas Ro dengan mantap.

                                                                            ~0~0~0~

Waktu istirahat ...
" Roo " teriak Evi menggelegar.
" apaan sih ? " kata Ro setelah kaget nya reda.
" lo sih rese banget. Lupa punya temen lucu, imut kayak gue ? "
" ih ! apaan lo. Nggak banget deh ! "
Sepertinya Evi belum menyadari sosok pria di sebelah Ro.
" o, ya ! kenalin ini Yera, temen baru gue. Jadi, temen baru lo juga.
Sepertinya Evi baru menyadiri bahwa, dari tadi ada sesosok makhluk di samping Ro.
" hai ! gue Yera "
" hai ! gue Evi, temen Ro dari SMP " balas Evi dengan tatapan takjub.
Mereka ngobrol dengan lancar, Evi, Ro, dan Yera memang cocok menjadi sahabat.

                                                                            ~0~0~0~

Hari demi hari berlalu. Sampai pada suatu hari ...
" Ro, gue mau ngomong sama lo "
" ada apa Yer ? napa gak di sini aja ? "
" nggak bisa, ini penting "
" yaudah "
Yera dan Ro berjalan berdampingan menuju lapangan bola.
" Ro ? "
" apa ? "
" lo inget gak ? di sini, gue kena tendangan lo itu, dan dari sini juga, gue bisa kenal sama lo "
Ro hanya tersenyum mengingat semua kejadian itu.
" dari kenal, kita jadi temen, tapi perasaan temen itu sekarang telah berubah "
" maksud lo ? "
" gue ... gue suka sama lo. Lo ... mau nggak jadi pacar gue ? "
Ro terdiam, terpaku. Dia tak menyangka akan hal ini, antara nyata dan mimpi. Sebenarnya, dia juga mempunyai perasaan yang sama dengan Yera. Tapi dia gak mau jujur sama perasaannya sendiri.
" maaf Yer, gue gak bisa " tolak Ro.
Setelah berkata seperti itu, Ro pergi meninggalkan Yera.

                                                                       ~0~0~0~

Di kelas pun mereka tidak saling bicara. Suasana menjadi tidak nyaman setelah Yera menyatakan cintanya pada Ro.
Krriiinggg ...! Bel pulang berbunyi. Semua siswa bergegas pulang.
Yera dan Ro pulang terakhir, karena . Semuanya berubah 180 derajat.

                                                                       ~0~0~0~

Waktu perjalanan pulang, tba-tiba ...
" ttiinnn "
Ro menoleh. Ingin melihat apa yang terjadi. Ro sangat kaget melihat tubuh Yera terhempas dan jatuh ke tanah. Seketika itu juga Ro langsung menghampiri tubuh Yera yang tergeletak di tanah, dan berlumuran darah.
" Yer ? Yer ? Yera ? Bangun Yer ! Yer ? " kata Ro sambil terisak.
Tapi, Yera hanya diam. Ro sangat khawatir terjadi sesuatu dengan Yera. Ro gak mau kehilangan Yera.

                                                                       ~0~0~0~

Di rumah sakit ...
" Yer, lo harus sadar, Yer " isak Ro.
" maaf mbak, sebaiknya anda menunggu di luar. Pasien akan saya periksa " kata dokter.
Ro mau gak mau harus nunggu di luar. Dia sangat cemas menanti keadaan Yera.
Setelah kurang lebih 30 menit menunggu, dokter yang memeriksa Yera keluar.
" dok, gimana keadaan Yera ? apa dia baik-baik saja ? "
" sekarang dia sedang dalam keadaan koma. Sebaiknya mbak bersabar dan selalu minta pertolongan sama Tuhan "
Mendengar itu, Ro langsung masuk melihat keadaan Yera.
Cairan kimia memasuki tubuh Yera. Balutan perban menutupi tubuhnya. Berbagai alat-alat yang bahkan tidak Ro kenal, terpasang di tubuh Yera. Dia melihat, Yera berbaring lemah di ranjang. Dia menangis melihat keadaan itu. Ro tak kuasa menahan kepedihan yang sekarang menjalar di hatinya.

                                                                           ~0~0~0~

2 hari Yera terbaring lemah di rumah sakit. Tak ada tanda-tanda Yera akan sadar. Tapi, Tuhan mendengar do'a Ro. Akhirnya, Yera siuman dari keadaan komanya.
" Ro ? "
Ro yang tertidur karena kecapekan menunggu Yera, terbangun. Dia sangat gembira melihat Yera siuman.
" Yera ? lo udah sadar ? lo .. lo bener udah sadar ? " tanya Ro terbata-bata.
" Ro, jangan tinggalin gue. Gue gak bisa hidup tanpa lo "
" iya Yer, gue gak bakal ninggalin lo. Sebenernya, gue .. gue juga suka sama lo "
Yera sangat bahagia mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Ro.
" Ro, gue mau pulang dari sini "
" tapi Yer, lo kan baru baikan "
" pokoknya gue mau pulang dari sini "
" yaudah, ntar gue ngomong ke dokternya ya " kata Ro sembari tersenyum manis.

                                                                 ~0~0~0~

Akhirnya, Yera pulang dari rumah sakit. Tapi, dia harus istirahat total di rumah 3 hari. Untung hari libur, jadi gak ketinggalan pelajaran.
" Ro, gue mau kita ngabisin 3 hari terakhir gue berdua "
" tapi lo kan masih sakit "
Ro tidak terlalu memperhatikan kata-kata Yera tentang HARI TERAKHIR.
" gak kok, gue udah sehat " kata Yera sambil berpura-pura kalau badannya udah baikan.
" huu ! nyerah deh gue. "
" hahaha " mereka tertawa bersama.

                                                                ~0~0~0~

2 hari berlalu ...
kini hari ke 3 ...
" Ro ? "
" apa ? "
" gue akan ngelindungi lo, menjaga lo, dan bahagia sama lo "
" iya "
" gue suka sama lo "
" gue juga "
" gue punya permintaan "
" apa ? "
" gue boleh manggil lo dengan nama CLAROTE ? " pinta Yera.
" kenapa ? "
" nggak papa, cuma pengen aja "
" yaudah, khusus buat hari ini aja ya "
" CLAROTE "
" apa ? "
" CLAROTE "
" hmm ? "
" CLAROTE, bagus lho namanya. Kenapa gak pake nama itu aja, biar tambah manis "
" huu ! lo tu bisa aja "
" gue seneng banget hari ini "
" gue juga "
" akhirnya lo jadi milik gue. Gue gak bakal ninggalin lo, gue bakal ngebahagiain lo. Lo harus ingat itu "
" iya, gue akan selalu ingat itu "
" akhirnya gue bisa pergi dengan tenang "
Ro kaget mendengar perkataan Yera.
" maksud lo ? "
" oh, gak papa kok " kata Yera sambil tersenyum, membuat Ro kembali tenang.
" Ro, kalau suatu saat gue pergi, lo jangan sedih ya ? "
" lo ngomong apaan sih ? ngawur aja "
" gue serius "
Ro hanya tersenyum kecil. Dia tak mau berjanji apa-apa.
" Ro, gue bahagia sama lo "
Setelah berkata seperti itu, Yera jatuh pingsan. Ro panik dan membawa Yera pulang ke rumahnya.

                                                                        ~0~0~0~

Di rumah Yera ...
" Yer ? Bangun Yer ! Bangun ! " Ro kembali terisak.
Setelah menunggu beberapa saat Yera siuman.
" Ro ? "
" Yer, lo kenapa ? kok tiba-tiba pingsan ? lo sakit ya ? "
" nggak gue gak papa kok "
" yaudah, lo istirahat ya ? gue pergi dulu "
" jangan, lo jangan pergi. Gue mau jujur sama lo "
" asal lo tau, 3 hari yang lalu gue mimpi. Di mimpi itu gue ketemu sama nenek gue. Dia berkata bahwa, waktu gue udah dekat. 3 hari dari hari ini gue akan pulang. 3 hari dari hari itu adalah hari ini. Gue sadar, waktu gue udah dekat, jadi gue harus pergi "
Ro mulai menangis. Dia tak bisa membayangkan jika harus berpisah dengan Yera.
" Yer, lo akan tetap di sini, di samping gue, di sisi gue, selamanya. Gue gak mau pisah sama lo, gue .. gue gak bisa hidup tanpa lo "
" Ro, lo harus terima kenyataan. Lo gak bisa lari dari kenyataan "
Ro hanya terdiam. Merintih dalam hati atas kenyataan yang di alaminya.
" waktu gue udah tiba, selamat tinggal, Ro "
Setelah berkata seperti itu, Yera pergi meninggalkan dunia fana ini.
" Yer, Yera ? Jangan tinggalin gue, Yer. Kata lo, lo mau ngelindungi gue, menjaga gue, bahagia sama gue. Lo juga bilang kalo lo ga bakal ninggalin gue, tapi apa ? sekarang lo ninggalin gue. Gue gak tau gue harus ngapain tanpa lo. Yer ! jangan tinggalin gue " kata Ro sambil menangis.

                                                                       ~0~0~0~

Keesokan harinya, Yera dimakamkan.
Ro ikut melayat. Dia ingin melihat Yera untuk terakhir kalinya. Kepedihan hatinya tak bisa terbendung lagi. Butir-butir air membasahi pipinya.
" Kak ? kakak yang namanya kak  Ro ? " tanya seorang anak kecil.
" iya. Ada perlu apa ? "
" ini ada surat buat kak Ro, dari kak Yera " kata anak kecil yang ternyata adiknya Yera.
" oh, makasih "
Ro langsung membuka surat yang katanya dari Yera.


" Dear Roseli Clarote Firida Melina,
               
                      Lo jangan sedih. Gue gak akan ninggalin lo kok. Gue akan selalu ada buat lo. Di mana pun gue saat ini, gue selalu jagain lo, menjaga lo, jadi lo gak boleh sedih. Lo akan selalu ada di hati gue. Gue gak akan pernah ngelupain kenangan kita selama ini. Maaf kalo selama ini gue sering buat lo sedih. Lo adalah orang yang berarti buat gue.Gue selalu ada di hati lo yang paling dalam, disebuah tempat teristimewa di hati lo.

                                                                                                                 Penuh Cinta

                                                                                                 Yera Bexsa Gequito Fandhi "

Tumpah ruah air mata Ro, karena sepucuk surat pendek yang ditulis Yera. Semua kenangan dengan Yera mengalir di pikirannya.
" Lo gak pernah buat gue sedih, Yer. Lo selalu buat gue bahagia, tapi kenapa lo harus pergi, Yer ? kenapa ? Lo juga orang yang berarti banget buat gue, Yer. Jangan pernah lupain gue, Yer. Semoga lo tenang di alam sana " kata Ro sambil menangis.

                                                                     ~0~0~0~

1 tahun kemudian ...
" Perkenalkan nama saya ROSELI CLAROTE FIRIDA MELINA, panggil saya CLAROTE "
Yep ! Dia adalah Ro, tapi nama nya telah berganti menjadi CLAROTE, sebagai bentuk untuk mengenang YERA.
" Yer, lo selalu di hati gue "

                                                                    ~0~0~0~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar